English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 24 Februari 2011

Membuat Folder Yang Fungsinya Mirip ? Smad-Lock ?

Folder ini sebagai folder untuk melindungi data anda dari virus, ada sih beberapa kelemahan dari ? Smad-Lock ? tapi tidak ada kan perlindungan yang 100%, folder yang akan kita buat ini juga ga 100% seperti ? Smad-Lock ?, mungkin dari ? Smad-Lock ? ada kode tertentu yang di desain untuk meningkatkan security nya.

cara membuatnya :

1. buka command prompt dengan cara masuk ke RUN tulis cmd. ENTER


2. kita tentukan direktori mana yang akan kita buat folder nya


3. kita buat folder baru dengan command mkdir (make directory), mkdir pantang_virus


4. kita bisa cek folder yang kita buat dengan command dir


Untuk membuat folder seperti smad lock kita harus memakai karakter khusus yang tidak biasa dipakai. kita rename folder pantang_virus tersebut dengan command ren, tulis ( ren pantang_virus ß_pantang_virus_ß ) karakter ” ß ” adalah karakter khusus tersebut, dan masih banyak karakter laen contohnya ada folder smad lock yang memakai karakter segitiga ” ? “, untuk mendapatkan karakter tersebut ” ß ” kita tekan ” ALT+2+2+5 ” (tekan angka pada numlock).

Na sekarang silahkan cek di windows explorer pasti folder anti virus anda sudah jadi.
Walaupun ga mirip persis dengan smad lock, tapi fungsi folder ini sama. yaitu sebagai pelindung dari virus, karena folder ini di lindungi oleh karakter khusus.

Rabu, 23 Februari 2011

Menyikapi Rasa Kehilangan



Rasa kehilangan merupakan fitrah yang pasti dialami siapa saja. Berkaitan dengan reaksi dan arti kehilangan pada tulisan sebelumnya, rasa kehilangan bisa menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kita yang mengalaminya. Tidak ada yang “mutlak benar dan mutlak salah” dalam soal rasa, merasa dan perasaan, termasuk rasa kehilangan. Mengatasi rasa kehilangan lebih tepat difokuskan kepada mengatasi rasa kecewa, rasa sedih dan rasa sesal karena kehilangan. Proses, waktu dan kesanggupan menyikapi rasa kehilangan pada setiap orang memang berbeda-beda. Namun, setidaknya langkah-langkah upaya berikut dapat kita lakukan untuk mengatasinya.

Biarkan diri kita merasakan emosi apa saja. Lepaskan beban perasaan dengan cara yang tepat. Menangis bisa membantu mengurangi beban perasaan. Reaksi awal ini sangat wajar bagi tiap orang karena sesiap apapun kita kehilangan, ketika hal itu terjadi kita tak luput dari rasa enggan. Akan tetapi, jangan biarkan diri kita larut dan dikendalikan emosi karena bisa membahayakan kesehatan fisik dan psikis kita. Emosi yang terkendali mengandung energi yang bisa menginspirasi dan membuat kita berkreasi jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Bisa saja rasa kehilangan disalurkan menjadi sebuah karya, seperti menulis lirik lagu, puisi atau pun cerita berdasarkan pengalaman perasaan kita.

Curhat dan sharing dengan orang yang tepat mengenai yang kita rasakan, lebih baik daripada dipendam sendiri. Hal ini untuk menghindari berkembangnya emosi dan persepsi negatif dalam diri kita. Keluarga, sahabat atau orang yang memiliki kecerdasan adversitas juga kematangan emosional dan spiritual, biasanya menjadi tempat curhat yang nyaman. Dalam keadaan seperti ini, kita butuh dukungan orang terdekat yang bisa mengingatkan dan menguatkan hati, bahkan bisa memberikan masukan dan jalan keluar yang baik. Jika memang dibutuhkan, misalnya kita didera rasa bersalah dan kesedihan berkepanjangan karena kehilangan seseorang yang sangat berarti, berkonsultasi dengan psikolog dapat dilakukan untuk lebih memaksimalkan penanganan, sehingga perasaan tersebut tidak berpengaruh negatif terhadap aktivitas kehidupan kita.

Sebaiknya, tetap lakukan kegiatan rutin sehari-hari agar pikiran dan perasaan kita tidak terfokus kepada kehilangan itu. Akan tetapi, sebaiknya tidak membuat keputusan atau hal-hal yang berdampak besar untuk kita dan orang lain di saat suasana hati dan pikiran tidak jernih.

Usahakan untuk tetap memberikan nutrisi bagi tubuh dengan makan makanan sehat, tidur cukup dan menghindari zat-zat berbahaya untuk tubuh, seperti alkohol. Memang sulit untuk tetap menjaga mood, nafsu makan dan hasrat tidur saat kita merasa sedih, tetapi kalau kita biarkan diri kita larut, kita sendiri yang akan semakin kewalahan, lelah hati, lelah pikiran dan lelah badan.

Perbanyak dzikir dan berdoa, serta hindari menyalahkan diri sendiri dan keadaan apalagi kehendak Yang Maha Berkehendak. Penyerahan dan kepasrahan diri kepada Allah SWT merupakan sebaik-baiknya obat yang bisa menumbuhkan kesabaran, ketabahan dan keikhlasan kita menerima kenyataan. Jika kita mau belajar dan mau menyadari, selalu ada hikmah di balik setiap masalah. Memang tidak mudah merealisasikannya, lebih mudah membaca dan menuliskannya. Namun, semua yang kita lakukan memerlukan proses, waktu dan kemauan yang kuat. Kehilangan pun merupakan bagian dari proses perubahan dalam hidup kita, dari tiada menjadi ada kemudian tiada.

Kita yang merasa, kita pula yang bisa. Yang hilang, bisa saja dicari dan didapat kembali atau diganti meskipun artinya tak akan bisa benar-benar sama. Walaupun demikian, keyakinan yang teguh, keihkhlasan dan kesabaran menjalani rasa kehilangan sangat penting untuk ditanamkan. Semua yang berbentuk pasti akan rusak, dan semua yang bernyawa pasti akan binasa. Ada yang hilang, akan ada juga yang datang. Yang hilang biarkan menjadi kenangan dan yang datang bisa menjadi harapan kini dan masa depan.
Belajar dari Kehilangan

Selalu ada hikmah di balik setiap musibah, selalu ada kemudahan dalam kesulitan. Dengan menyadari, merenungi hal-hal di atas, kita bisa belajar banyak hal dari rasa kehilangan, di antaranya :

Belajar menjadi pribadi yang lebih menghargai keberadaan sesuatu, kehadiran dan kebersamaan dengan seseorang dalam hidup kita, sehingga kita lebih mampu mengoptimalkan dan menjaga kualitas kebersamaan itu.

Belajar untuk lebih menghargai dan memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu adalah kesempatan dan peluang yang tidak bisa diulang karena waktu berjalan ke depan, seiring pertambahan usia kita.

Belajar untuk lebih menyadari bahwa kita tidak sempurna. Kita butuh kehadiran dan bantuan orang lain, sehingga kita lebih sering berintrospeksi, bermuhasabah ke dalam diri, bertanggungjawab atas apa yang kita miliki dan menghargai orang lain.

Belajar ikhlas menerima kenyataan hidup sebagai ujian, cobaan atau peringatan Sang Khaliq. Hidup tak selalu sesuai seperti yang kita inginkan. Allah SWT lebih menentukan, lebih mengerti apa yang kita butuhkan dan apa yang terbaik untuk kita. Seorang kekasih Allah SWT pun tak luput dari ujian berat kehilangan orang-orang yang sangat berarti dalam perjuangannya menegakkan ajaran Allah SWT. Rasulullah SAW pernah mendapatkan ujian berat ditinggal Khadijah istri tercinta, dan sang paman terkasih Abu Thalib di tahun yang sama, sehingga menamakannya (tahun duka). Arti kehilangan baginya merupakan ujian keimanan, ujian atas cintanya kepada Allah SWT, serta keteguhannya dalam memperjuangkan tegaknya Islam, sehingga kesabaran, keikhlasan, doa tetap menyertai ikhtiarnya.

Sejatinya, kita harus siap kehilangan karena kita pun akan hilang dari kefanaan menuju keabadian. Semoga setiap kehilangan memberikan kita hikmah untuk lebih tabah menghadapi masalah dan sabar dalam berikhtiar, serta lebih meningkatkan kualitas diri kita. Insya Allah.

Selasa, 22 Februari 2011

Filosofi : Pengalaman Bekerja SOHO di Dunia Cyber

Sebuah paradigma yang mungkin sulit untuk di hayati bagi sebagian besar profesional di Indonesia. Seorang profesional bidang teknologi informasi (IT) bekerja di rumah, tanpa memiliki perusahaan, tanpa bekerja di perusahaan apapun, juga tidak menjadi konsultan manapun, dan tanpa bekerja pada siapapun – benar-benar sendiri saja. Saya adalah salah satu dari orang tersebut.

Terus terang, saya biasanya bingung jika datang atau menelepon ke sebuah tempat atau kantor, si penerima tamu biasanya akan bertanya, “anda dari mana?”, atau “anda dari perusahaan mana?”, atau mengisi daftar absen dalam sebuah meeting di situ ada kolom PERUSAHAAN / INSTITUSI nah lho bingung isinya apa? Kalaupun dipaksakan biasanya saya tulis, pengangguran atau pensiunan PNS. Bahkan beberapa waktu yang lalu rekan wartawan dari Jawa Pos sempat kebingungan tidak habis pikir, setelah saya nyatakan bahwa saya bukan seorang eksekutif & tidak kerja di kantoran.

Apa yang saya lakukan termasuk kategori Small Office Home Office (SOHO) yang dimungkinkan karena adanya sambungan internet yang memungkinkan aliran informasi yang cepat. SOHO - Small Office Home Office - merupakan trend yang sangat normal di negara maju. Apakah yang menyebabkan sebuah SOHO bisa survive? Memang harus diakui tidak semua jenis usaha dapat di lakukan secara SOHO, usaha yang sifatnya fisik & perdagangan biasanya membutuhkan struktur yang lebih kompleks tidak bisa dilakukan secara SOHO.

Melalui infrastruktur Internet, sangat memungkinkan adanya aliran informasi & pengetahuan bersifat interaktif yang sangat cepat. Aliran cepat ini menjadikan kita sebagai pelaku didalam-nya tidak perlu membuat struktur perusahaan yang sifatnya rigid, kaku dan vertikal, akan tetapi berubah menjadi tapi struktur yang sangat horizontal dan sangat fluid, sangat dinamis – bahkan sering kali sebuah badan usaha / entitas cukup di representasikan oleh satu orang saja dengan sebuah laptop / komputer yang tersambung ke Internet. Melalui teknologi informasi, interaksi yang cepat & intens dengan berbagai mitra sehingga pola win-win yang saling menguntungkan antara berbagai entitas terjadi dengan sendiri-nya jika ada hal yang diperlukan untuk dikerjakan secara bersama. Bentuk kemitraan / networking menjadi sangat penting, kerjasama antar orang menjadi dominan sekali. Tidak heran, struktur organisasi menjadi tidak relevan, bahkan menjadi sangat fluid, dinamis dan sangat sejajar / horizontal, pola kemitraan dan networking yang menjadi sangat dominan.

Dalam dunia informasi, survival sebuah badan / orang hanya mungkin dilakukan jika kita bisa mengkonsentrasikan diri pada fungsi kita dalam masyarakat & berusaha agar kita bermanfaat bagi sebanyak mungkin komponen masyarakat. Fungsi kita yang sangat fokus dan spesifik misalnya hanya sebagai guru dengan murid sebanyak mungkin, atau sebagai ahli bidang tertentu saja.

Yang paling berat dalam bekerja pada Small Office Home Office (SOHO) adalah membentuk image dan karakter (kita) seseorang dalam masyarakat cyber, sukur-sukur dalam masyarakat banyak. Proses pembentukan karakter kita biasanya sejalan dengan proses pembangunan jaringan kemitraan maupun proses pemberdayaan masyarakat / komunitas sekitar kita. Cara paling sederhana dalam membangun karakter kita, adalah dengan, memberdayakan masyarakat banyak, mengajari masyarakat banyak yang pada akhirnya membangun kemitraan dan membuat / menjaga image. Pola “marketing” diri secara halus dilakukan melalui proses tulis menulis diawali dari yang sangat sederhana menjawab e-mail di mailing list, membuat artikel pendek hingga membuat buku. SOHO hanya dapat hidup jika masyarakat banyak yang terkait dengan usaha SOHO tersebut juga hidup.

Dari pengalaman selama ini, tidak banyak sebetulnya kunci keberhasilan untuk dapat survive dengan ber-SOHO, beberapa diantara-nya yang sangat menentukan adalah:
  • Fokus dan berdedikasi pada bidang yang kita minati, tidak menjadi seseorang yang generalis dan berpindah-pindah bidang.
  • Ikhlas dalam membagi pengetahuan dan informasi yang kita miliki kepada sebanyak mungkin orang.
  • Berteman dan bermitra dengan sebanyak mungkin kawan.
Rasanya tiga (3) hal di atas yang tampaknya menjadi kunci utama keberhasilan kita dapat survive dalam ber-SOHO.

Tentunya agar dapat dengan baik melakukan proses pembagian pengetahuan dan berteman dengan sebanyak mungkin orang di dunia cyber, pengetahuan tentang profil masyarakat dunia cyber menjadi sangat penting. Pengetahuan tentang masyarakat cyber akan menentukan pola terbaik untuk melalukan kerjasama, penetrasi, menset image tentang diri kita, dan masih banyak lagi.


From Speedy Wiki

Filosofi : Bagaimana Proses Hacking Dilakukan

Ah ini bagian paling menarik dalam dunia underground. Sebagian istilah teknis akan banyak digunakan pada bagian ini, saya mohon maaf sebelumnya. Ada bermacam-macam teknik hacking, yang paling menyebalkan adalah jika terjadi Distributed Denial of Service (DDoS) yang menyebabkan server / komputer yang kita gunakan menjadi macet / mati. Terlepas dari masalah menyebalkan, secara umum ada empat (4) langkah sederhana yang biasanya dilakukan, yaitu:
  1. Membuka akses ke situs.
  2. Hacking root (superuser)
  3. Menghilangkan jejak.
  4. Membuat backdoor (jalan belakang), untuk masuk di kemudian hari.
Hmmm bagaimana secara singkat lebih jauh proses hacking ini dilakukan? Untuk dapat mengakses ke dalam sebuah situs biasanya melalui beberapa proses terlebih dulu, seperti hal-nya dinas intelejen, kita harus tahu persis segala sesuatu tentang perusahaan & situs yang akan kita masuki, rencana melarikan diri kalau ada apa-apa dsb. Proses intelejen ini dilakukan dalam tiga (3) tahapan besar, yaitu,
  • footprinting
  • port scanning
  • network enumeration
Footprinting untuk mengetahui seberapa besar scope / wilayah serangan bisa dilihat dari berbagai file HTML perusahaan tsb, perintah whois, host, dig, nslookup pada Linux untuk melihat scope host yang perlu di serang / di amankan. Scanning untuk melihat servis apa saja yang ada di mesin-mesin tersebut, topologi jaringan dsb. bisa dilakukan mengunakan perintah ping, traceroute, nmap, strobe, udp_scan, netcat di Linux & terakhir Cheops untuk melakukan network mapping. Enumeration sistem operasi yang jalan di server target apakah Windows NT/2000 / Linux / Netware. Program seperti snmputil, enum, dumpsec, showmount, rcpinfo, finger menjadi sangat “handy”. 

Setelah proses intelejen di lakukan dengan baik proses serangan dapat mulai dikerjakan. Seperti kita tahu, umumnya berbagai perusahaan / dotcommers akan menggunakan Internet untuk,
  1. hosting web server.
  2. komunikasi e-mail
  3. memberikan akses web / internet kepada karyawan-nya.
Pemisahan jaringan Internet dan IntraNet umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik / software Firewall dan Proxy server. Detail sepuluh (10) besar serangan di Internet bisa dibaca di http://www.sans.org/topten.html. Melihat kondisi penggunaan di atas, kelemahan sistem umumnya dapat di tembus misalnya dengan menembus mailserver external / luar yang digunakan untuk memudahkan akses ke mail keluar dari perusahaan. Selain itu, dengan menggunakan agressive-SNMP scanner & program yang memaksa SNMP community string dapat mengubah sebuah router menjadi bridge (jembatan) yang kemudian dapat digunakan untuk batu loncatan untuk masuk ke dalam jaringan internal perusahaan (IntraNet). 

Agar hacker terlindungi pada saat melakukan serangan, teknik cloacking (penyamaran) dilakukan dengan cara melompat dari mesin yang sebelumnya telah di compromised (ditaklukan) melalui program telnet atau rsh. Pada mesin perantara yang menggunakan Windows serangan dapat dilakukan dengan melompat dari program Wingate / proxy server; dapat melalui unauthenticated SOCKproxy port 1080 atau open Web proxy port 80, 81, 8000, 8080. Daftar WinGate server di maintain oleh CyberArmy di http://www.cyberarmy.com/wingate/. 

Langkah selanjutnya, hacker akan mengidentifikasi komponen jaringan yang dipercaya oleh system apa saja. Komponen jaringan tersebut biasanya mesin administrator dan server yang biasanya di anggap paling aman di jaringan. Start dengan check akses & eksport NFS ke berbagai direktori yang kritis seperti /usr/bin, /etc dan /home. Eksploitasi mesin melalui kelemahan Common Gateway Interface (CGI), dengan akses ke file /etc/hosts.allow. 

Selanjutnya hacker harus mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di taklukan. Hacker bisa mengunakan program di Linux seperti ADMhack, mscan, nmap dan banyak scanner kecil lainnya. Program seperti 'ps' & 'netstat' di buat trojan (ingat cerita kuda troya? dalam cerita klasik yunani kuno) untuk menyembunyikan proses scanning. Bagi hacker yang cukup advanced dapat mengunakan aggressive-SNMP scanning untuk men-scan peralatan dengan SNMP.

Setelah hacker berhasil mengidentifikasi komponen jaringan yang lemah dan bisa di taklukan, maka hacker akan menjalan program untuk menaklukan program daemon yang lemah di server. Cara paling sederhana menggunakan script kiddies yang tersedia di Internet di http://www.technotronics.com / http://www.hackingexposed.com seperti cgiscan.c, phfscan.c dsb. Program daemon adalah program di server yang biasanya berjalan di belakang layar (sebagai daemon / setan). Keberhasilan menaklukan program daemon ini akan memungkinkan seorang Hacker untuk memperoleh akses sebagai ‘root’ (administrator tertinggi di server). 

Untuk menghilangkan jejak, seorang hacker biasanya melakukan operasi pembersihan 'clean-up‘ operation dengan cara membersihkan berbagai log file. Program seperti zap, wzap, wted, remove akan membantu. Walaupun simpel text editor seperti vi dapat juga melakukan pekerjaan itu. Jangan lupa menambahkan program 'backdooring' dengan cara Mengganti file .rhosts di /usr/bin untuk memudahkan akses ke mesin yang di taklukan melalui rsh & csh. Selanjutnya seorang hacker dapat menggunakan mesin yang sudah ditaklukan untuk kepentingannya sendiri, tapi seorang hacker yang baik akan memberitahukan sistem administrator tentang kelemahan sistemnya & tidak akan pernah menjalankan perintah ‘rm –rf / &’. 

Oleh karena itu semua mesin & router yang menjalankan misi kritis sebaiknya selalu di periksa keamanannya & di patch oleh software yang lebih baru. Backup menjadi penting sekali terutama pada mesin-mesin yang menjalankan misi kritis supaya terselamatkan dari ulah cracker yang men-disable sistem dengan, 

# rm –rf / &

Cukup banyak situs di Internet yang bisa menjadi basis pengetahuan underground, beberapa diantara-nya berbahasa Indonesia seperti,
  • http://www.jasakom.com
  • http://www.xnuxer.or.id
Referensi terbaik mungkin bisa dibaca di berbagai situs di luar negeri seperti http://packetstormsecurity.com, http://www.hackingexposed.com, http://neworder.box.sk, http://www.sans.org, http://www.rootshell.com.


Software Hacking Favorit

Salah satu software hacking paling favorit adalah Backtrack yang berupa LiveDVD yang dapat langsung digunakan dari DVD yang kita burn tanpa perlu di install di komputer. Tempat mengambil backtrack dapat di ambil dari situs http://www.backtrack-linux.org/


Form Speedy Wiki

Filosofi : Aliran Kanan vs Aliran Kiri & Aliran Tuhan

Secara naif, filosofi arsitektur sosial, budaya & hukum di dunia maya tampaknya dapat digambarkan secara sederhana dalam bentuk tiga (3) pilar utama yang membangun di atas sebuah infrastruktur atau platform. 

Adapun ke tiga (3) pilar yang dimaksud, adalah:

  • Norma, Nilai, Value, Norm, Iman, Taqwa - yang sifatnya vertikal antara manusia dengan penciptanya.
  • Hukum tertulis (written law), undang-undang, PP, KEPMEN, KEPDIRJEN - yang sifatnya horizontal & bertumpu pada aparat penegak hukum & pengadilan sebagai lembaga yang menjamin ditegakannya kebenaran.
  • ukum tidak tertulis, konsensus, hukum adat - yang sifatnya juga horizontal akan tetapi tidak mengandalkan pengadilan & aparat untuk menegakan kebenaran & keadilan tetapi menggunakan "People's Power".
Ke tiga (3) pilar tersebut berjalan di platform dimana kita berada. Platform ini menjadi menarik untuk dibahas karena perubahan dinamika platform tersebut ternyata akan sangat mempengaruhi dominasi diantara ke tiga (3) pilar di atas. Pergerakan ini pada akhirnya akan menimbulkan banyak pertentangan filosofis, yang sangat nyata dalam dunia pendidikan, beberapa pertentangan tersebut adalah:
  • Apakah kita akan menganut pola pengajaran teaching based yang berpusat pada guru? atau learning based dimana guru hanya berfungsi fasilitator?
  • Apakah kita akan membentuk siswa / mahasiswa sebagai konsumen informasi & pengetahuan? atau aktif sebagai produsen pengetahuan?
  • Apakah kita akan menjaga pengetahuan yang kita miliki menggunakan copyright, HAKI & hak paten? Atau menggunakan konsensus masyarakat berbasis copyleft, copywrong dan public domain?
  • Apakah kita percayakan penilaian institusi pendidikan kepada Badan Akreditasi Nasional (BAN)? Atau langsung kepada pengakuan dari masyarakat?
  • Apakah kita mengejar ijazah, serifikat, KUM? Atau bertumpu langsung pada pengakuan masyarakat?
  • Apakah kita yakin dengan pendidikan formal yang standar, rigid, terstruktur, diseragamkan berbasis pada kurikulum nasional untuk membentuk karakter manusia yang berbeda-beda? Atau bertumpu pada pendidikan informal, nyantri, tanpa kurikulum? 
Hal-hal di atas perlu dipikirkan secara matang jika kita ingin menyelenggarakan e-learning, pendidikan berbasis komputer. Komputer (platform) akan mengubah platform yang kita gunakan untuk berinteraksi dari platform biasa yang dibatasi tembok, dinding dimana informasi dan pengetahuan berjalan sangat lambat. Menjadi platform lain dimana informasi dan pengetahuan berjalan sangat cepat dan pada akhirnya mengubah banyak paradigma berfikir yang mungkin belum pernah terfikirkan sebelumnya oleh mereka yang terbiasa di platform dengan informasi yang lambat. 

Terus terang, saya telah secara penuh sejak bulan Februari 2000 lebih dari sembilan (9) tahun' melepaskan diri dari platform bangunan, dinding & birokrasi. Saya berada pada platform Internet, konsensus, pengakuan masyarakat , nyantri menjadi sangat nyata di platform ini. 

Pada akhirnya, nilai dan karakter manusia menjadi tujuan akhir dari platform pendidikan apapun namanya (termasuk e-learning). Pada tahapan tertinggi dari pilar vertikal ini, manusia harusnya kembali kepada fitrah-nya di muka bumi sebagai khalifah yang secara horizontal beramal kepada sesama umat, secara vertikal beribadah kepada-Nya. Rizki harusnya disesuaikan dengan amal yang dilakukan, sedang tingkat ibadah akan menentukan pahala yang akan diperolehnya. Sederhana untuk dikatakan, amat sulit untuk dilakukan. 


From Speedy Wiki

Senin, 21 Februari 2011

Filosofi : Aturan Main Hacker

Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti di jelaskan oleh Scorpio yaitu:
  • Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
  • Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di keamanan yang anda lihat.
  • Tidak mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
  • Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
  • Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
  • Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.
  • Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
  • Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
  • Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
  • Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.
Jelas dari Etika & Aturan main Hacker di atas, terlihat jelas sangat tidak mungkin seorang hacker sejati akan membuat kerusakan di komputer


From Speedy Wiki

Filosofi : Tiada Tuhan di Dunia Cyber

Dalam sebuah seminar sehari tentang "Internet dalam Perspektif Kebudayaan" yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Kebudayaan dan Perubahan Sosial (PPKPS) Centre for Cultural Studies and Social Change, Universitas Gajah Mada (UGM) di Jogyakarta pertengahan Mei 2001, tampaknya pandangan sebagian pengamat sosial, pengguna awal Internet & kebanyakan orang - melihat bahwa Tiada Tuhan di dunia cyber. Sebuah pandangan yang cukup mengejutkan bagi saya pribadi yang sudah menggunakan e-mail dan cikal bakal Internet sejak tahun 1985-86. 

Persepsi Awam

Ternyata, Internet terlihat oleh sebagian orang, pengguna, pengamat sosial sebagai dunia tanpa batas, dunia tanpa aturan, dunia kebebasan. Bahkan lebih ekstrim lagi, sebagian peserta bahkan tampaknya meyakini sepenuh hatinya bahwa Tiada Tuhan di Dunia Cyber. Apakah memang demikian adanya?

Kebanyakan orang awam / pemula di Internet melihat bahwa banyak logika dunia nyata yang terbalik jika kita berada di Internet. Sesuatu yang tidak sopan, yang kasar, yang porno, yang tidak pantas - menjadi sesuatu yang lumrah & sepertinya harus di penuhi dengan sepenuh hati di Internet. Sebuah situs porno bahkan bisa di hujat habis-habisan oleh penggunanya karena kurang porno. Tidak ada tuntutan secara hukum bagi seseorang yang melakukan tindakan asusila di ruang publik Internet. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak orang di Indonesia yang mencuri menggunakan kartu kredit curian di Internet. Gosip, memojokan orang lain, surat kaleng, menjadi hal yang sangat biasa di Internet. Aparat terlihat impoten menghadapi kejahatan di dunia cyber, tidak ada UU, PP, KUHP, yang dapat memojokan pelaku tindak tidak baik ini ke meja hijau - adakah meja hijau di Internet? Adakah cyberlaw? Tampaknya di tahun 2001 masih belum Ada.

(CATATAN: 25 Maret tahun 2008, telah di ratifikasi oleh DPR UU ITE yang merupakan salah satu Cyberlaw Indonesia). 

Kenyataan Hidup

Saya kebetulan menghidupi keluarga saya di dunia cyber, tanpa memiliki pekerjaan tetap sama sekali di dunia biasa / nyata. Sehari-hari dirumah saja, dan meluangkan banyak waktu untuk bereksperimen dan menulis. Kenyataannya, tidak mungkin bagi saya untuk melakukan hal-hal yang tidak sopan, porno dsb. Pada saat hal yang tidak baik dilakukan, maka kepercayaan (trust) masyarakat akan hilang & secara otomatis masyarakat akan mengisolasi, memencilkan orang yang melakukan hal yang tidak baik tadi. Rizki akan hilang di sebabkan oleh kesalahan yang dilakukan. Sialnya, kesalahan, tindakan tidak baik sekecil apapun jika dilakukan di dunia cyber akan dengan sangat mudah tersebar - proses pengadilan rakyat akan terjadi secara alamiah terhadap pembuat kesalahan. Disini memang tidak menggunakan hukum tertulis, melainkan hukum tidak tertulis, hukum adat, konsensus yang dibangun antar umat. Sekali lancung ke ujian, seumur hidup tidak dipercaya - sangat tepat untuk menggambarkan kondisi yang ada.

Hal di atas sering tidak di sadari oleh rekan-rekan yang melakukan pencurian kartu kredit, pelanggaran susila di Internet. Mereka sering berfikir bahwa tidak ada hukum tertulis & aparat penegak hukum yang dapat menangkap mereka. Kenyataannya, ada hukum tidak tertulis, hukum adat yang akan menghukum antar sesama masyarakat yang melakukan hal yang tidak baik.

Sebaliknya yang akan terjadi jika kita berbuat baik, beramal soleh kepada sesama umat, proses amal tersebut dapat menjadi sangat effisien dengan menggunakan teknologi internet. Dengan biaya yang sangat murah sekali kita dapat menyebarkan ilmu pengetahuan yang ada pada diri kita ke sebanyak mungkin orang secara effisien dengan cara meng-attach-nya & mengirimkannya melalui e-mail. Saya sendiri dulu mengeluarkan biaya Rp. 40-60.000 / bulan untuk membayar akses Internet menggunakan telepon dengan beban 600 surat setiap harinya. Sebagian besar adalah diskusi yang dilakukan melalui mailing list Internet. Dengan biaya serendah itu semua pengetahuan yang ada di kepala dicoba untuk di sebarkan, di interaksikan dengan rekan-rekan yang ada. Tidak mahal untuk berbuat baik di Internet.

Alhamdullillah, reward, balasan yang diperoleh dari perbuatan baik yang biayanya tidak mahal tersebut biasanya jauh lebih besar daripada apa yang kita keluarkan. Sebagai seorang pensiunan PNS, seorang bekas dosen ITB yang tidak bekerja dimana-mana, tidak memberikan konsultasi, tidakmengajar lagi kecuali menulis & memberikan ceramah saja. Masih dapat hidup cukup lah untuk makan tiga kali sehari. Disini tampaknya sang Pencipta manusia menampakan hidayah-nya di dunia cyber. Allah SWT maha adil & tidak pernah akan salah menghitung akan amal ibadah yang kita lakukan.

Konsekuensi di atas juga sebetulnya banyak berpengaruh pada berbagai aspek sosial budaya manusia. Contoh isu hak cipta & hak paten, bagi pekerja seni, peneliti, programmer - copyright adalah salah satu mekanisme proteksi berbasis hukum tertulis atas sebuah karya. Hak ekonomi di jamin secara hukum tertulis, seseorang yang menjiplak, membajak akan dikenai sanksi pidana. Masalahnya bagi pekerja seni, peneliti & programmer yang masih kecil, belum beken - sulit & mahal sekali bagi mereka untuk mengikuti liku-liku jalur distribusi kaset, CD, software. Cara yang paling murah adalah menyebarkan hasil karyanya secara langsung di Internet secara gratis, [[copyleft digunakan. Hukum tidak tertulis, hukum adat, konsensus masyarakat Internet yang digunakan untuk memproteksi agar hak ekonomis si pekerja seni, peneliti, programmer tetap terjaga. Kita mengenal Linux, Rapidshare dll yang menganut paham copyleft tersebut. Paham ini memungkinkan rakyat kecil bisa hidup & eksis dalam dunia ini tanpa perlu modal yang terlalu besar, akan tetapi memperoleh reward yang lumayan untuk tetap survive.

Semua ini dimungkinkan karena platform tempat kita berada bergeser dari platform yang informasi-nya lambat di dunia nyata ke platform Internet yang memungkinkan kita mengirimkan hasil karya, informasi & pengetahuan secara seketika. Berbagai paradigma dunia nyata menjadi dipertanyakan, platform akan mengarah membentuk sebuah masyarakat yang tidak berkelas, masyarakat yang sederajat, sejajar, setiap orang tidak lebih & tidak kurang dari yang lain kembali kepada fitrahnya sebagai manusia di muka bumi untuk beramal secara horizontal antar sesama umat & beribadah secara vertikal kepada penciptanya.

LA ILAHA ILLALLAH

Tiada Tuhan selain Allah - yang didengungkan di dunia nyata, juga berlaku dengan baik di dunia cyber. Bahkan berbagai struktur, birokrasi, kekuasaan menjadi luluh rata, di naifkan oleh infrastruktur dunia cyber yang pada akhirnya mengembalikan manusia kepada fitrahnya. Manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi, manusia yang sejajar antar sesama-nya, mempunyai hak dan kewajiban yang sama, tidak ada yang lebih tinggi, tidak ada yang lebih rendah satu dengan lainnya.

Fungsi Manusia

Fungsi manusia menjadi sangat sederhana, yaitu, beramal soleh kepada sesama manusia (sifatnya horizontal), dan beribadah kepada Allah semata (sifatnya vertikal). Bukan beribadah kepada pada Boss, pada para pejabat, pada para pemimpin manusia, pada harta dan kekayaan. Nilai seseorang lebih banyak di tentukan oleh manfaat seseorang tersebut kepada sesama umat lainnya


From Speedy Wiki

Filosofi : Strategi Perang Informasi

Sun Tzu seorang pemikir Cina ribuan tahun yang lalu dalam bukunya The Art of War menulis,

". . . attaining one hundred victories in one hundred battles is not the pinnacle of excellence. Subjugating the enemy's army without fighting is the true pinnacle of excellence." 

Dalam bahasa sederhana bisa diartikan, tidak ada yang istimewa dalam memenangkan ratusan pertempuran di ratusan medan perang. Tetapi - mengalahkan musuh tanpa melepaskan peluru & bersimbah darah – itu baru istimewa! Hanya segelintir manusia yang mampu melakukan hal ini dengan baik di seluruh dunia. 

Dalam teknik pertempuran konvensional misalnya di TNI maupun gerilyawan Taliban, bertumpu pada kemampuan manuver pasukan, serbu (serang / strike), proteksi (bertahan) di dukung oleh logistik. Pertempuran sangat bersifat fisik. Kegagalan dapat berkonsekuensi kematian & kehancuran. 

Dengan semakin berkembangnya teknologi, lini pertempuran akan bergeser ke lini informasi. Bombardir informasi akan membuat image yang tertanam di kawasan lawan & melemahkan posisi lawan. Teknik ini sering dikenal sebagai information imperalism dalam strategi perang informasi. Ingat proses kekalahan Indonesia di Timor Leste? Xanana yang dulu mendekam di penjara Indonesia, sekarang menjadi presiden di Timor Leste – hmm itu sangat memalukan sebetulnya dari sisi strategi keseluruhan Indonesia. Sebelum pertempuran fisik yang sesungguhnya, dalam waktu yang cukup lama kita di bombardir informasi yang pada dasarnya membuat image bahwa Indonesia adalah tidak lebih daripada penjajah di Timor Leste. Teknik counter-will dalam perang informasi banyak dimainkan secara cantik oleh pihak barat melalui berbagai media massa (CNN dll), termasuk berbagai mailing list Internet yang menyebar secara sangat effisien ke semua orang yang bisa akses informasi. Habibie salah perhitungan dan berani melakukan jajak pendapat bagi rakyat Timor Leste. 

Hal yang sama dengan Timor Leste akan dengan mudah terjadi di banyak tempat di Indonesia, di Aceh, Papua, Ambon & Kalimantan. Secara internasional isu besar seperti Oshama bin Laden, Taliban, Iraq dll hanya mungkin di menangkan jika pihak tertekan dapat bermain secara cantik di dunia informasi & bermain dengan image. 

Sialnya pihak Amerika dan negara barat pandai sekali memainkan strateginya di bidang perang informasi. Perang informasi yang mereka lakukan lebih bersifat psychological warfare (perang psychologi). Yang dapat berlangsung beberapa tahun sebelum perang fisik dilakukan (itupun jika dibutuhkan), jika ternyata musuh dapat di taklukan tanpa perlu melakukan perang fisik ya tidak perlu lah perang fisik dilakukan. Apalagi banyak negara barat berada di belakang Timor Leste & membuat image “takut” pada negara Indonesia untuk jangan melawan & macem-macem. Teknik ini di kenal sebagai counterforces di strategi / teknik perang informasi. Contoh real yang ada di depan mata adalah kasus Timor Leste, tidak banyak perang fisik yang terjadi pada saat pengambil alihan Timor Leste oleh pihak barat dengan bendera PBB. Belum lagi dalam kasus Taliban, hanya dengan media & opini, Oshama bin Laden menjadi orang paling bersalah tanpa ada keputusan pengadilan internasional memutuskan dia bersalah 

Lini perang informasi ternyata sangat lebar sekali, intinya hanya mereka yang mampu memproduksi informasi & pengetahuan dalam jumlah besar di segala media / lini yang akan dengan mudah mengalahkan pihak lawan. Pendudukan / penjajahan / serangan tidak lagi secara fisik tetapi secara psychologi / pola pandang / mental. Contoh sederhana saja, anak-anak Indonesia akan dengan bangga-nya makan di McDonnald, KFC atau mendengarkan musik rock, ke disko di bandingkan dengan jaipongan. ABG & banyak orang akan dengan senang hati menonton The Corrs & mungkin membayar lebih mahal daripada Krisdayanti & Ikke Nurjanah. Perlakukan para Satpam terhadap orang bule yang berpakaian celana pendek, T-shirt kucel, sandal jepit akan sangat berbeda sekali dengan orang pribumi melayu dengan pakaian yang sama. Paling menyebalkan kalau kita ke kedutaan Amerika Serikat, Satpam US Embassy ini sepertinya lebih bule daripada bule & benar-benar melecehkan orang Indonesia yang mau meminta Visa US padahal harus bayar mahal pula. Dari pola sederhana ini saja sudah terlihat sekali bahwa sebuah image sudah tertanam baik-baik di benak orang melayu ini bahwa pribumi melayu inferior dibandingkan bule. Mereka yang bekerja untuk bule (seperti Satpam di US Embassy) merasa jauh lebih superior daripada melayu yang lain. Kondisi / teknik ini di kenal sebagai Kulturkampf dalam perang informasi.

Pada tingkat yang lebih tinggi & perlu pengusaan seni perang informasi yang sangat halus dapat di cuplik dari surat James Madison ke W.T. Barry tanggal 4 Agustus 1822 yang berbunyi:

"A popular Government, without popular information or the means of acquiring it, is but a Prologue to a Farce or a Tragedy; or perhaps both. Knowledge will forever govern ignorance; And a people who mean to be their own Governors, must arm themselves with the power which knowledge gives."

Artinya pengetahuan & penyebaran informasi menjadi penting sekali bagi seseorang maupun pemerintah untuk survive, menang & tetap berada di atas serta populer diantara yang di perintah-nya (bisa PNS maupun rakyat). Kedewasaan, kelengkapan dalam berargumentasi, berdebat & transparansi dalam kebijakan akan sangat tercermin dari tingkat penguasaan pengetahuan manusia yang berada di lembaga pemerintahan. Sialnya di Indonesia pemerintah lebih banyak mengandalkan mekanisme kekuasaan, perijinan, palak memalak, sogok menyodok, gusur mengusur daripada bertumpu pada kemampuan pengetahuan SDM-nya. Yah wajar saja jika pemerintah kita menjadi tidak populer. 

Kunci keberhasilan dalam melakukan manouver & perang informasi sebetulnya tidak banyak. Keberadaan massa sumber daya manusia berkualitas yang mampu memproduksi pengetahuan & menyebarkannya di masyarakat melalui berbagai channel yang dapat mereka akses akan menjadi kunci utamanya. Strategi di dunia pendidikan untuk memperoleh massa SDM berkualitas menjadi sangat critical sekali dalam keberhasilan perang informasi. Tentunya keberadaan sebanyak mungkin channel untuk menyebarkan informasi menjadi telak. Dengan keadaan Indonesia saat ini, konsep media lokal, community broadcasting, community media yang sifatnya swadaya masyarakat menjadi penting artinya untuk ketahanan nasional secara keseluruhan. 

Dalam dunia cyber, proses ketahanan nasional tidak lagi bertumpu pada aparat fisik berbasis ideologi nasional seperti jaman Suharto dengan BP7 & P4-nya; tetapi bergeser pada keberadaan massa SDM berkualitas yang di fasilitasi oleh platform media informasi untuk melakukan manouver informasi & pengetahuan secara cepat. 

Satu hal yang akan sangat menentukan dari masa depan kehidupan bernegara adalah pada tingkat pimpinan dunia cyber. Kepemimpinan di dunia cyber tidak lagi dapat menggunakan paradigma-paradigma lama. Seseorang yang kuat, dan sakti tidak cukup untuk dapat menjadi pemimpin masa datang yang banyak bertumpu pada masyarakat pengetahuan. Seorang pemimpin dimasa datang haruslah merupakan knowledge leader, berpengetahuan dan mempunyai integritas, dan karakter yang solid. Proses pencapaian tingkat tertinggi dari tampuk pimpinan biasanya dilakukan melalui proses seleksi alamiah yang sangat ketat yang berbasis pada konsensus masyarakat cyber, bukan pada mekanisme perwakilan melalui partai politik yang banyak di manipulasi. 


From Speedy Wiki

Filosofi : Sombong Sumber Kehancuran

Sombong merupakan salah satu sebab utama seorang hacker tertangkap. Mereka menyombongkan diri & memproklamirkan apa yang mereka capai untuk memperoleh pengakuan dari yang lain. Hacker lain, karena pengetahuan-nya masih kurang, biasanya akan memilih target secara hati-hati, tanpa terlihat, diam-diam seperti siluman di kegelapan malam. Setelah melalui banyak semedi & membaca banyak buku-buku tentang kerja jaringan komputer, Request For Comment (RFC) di Internet & mempraktekan socket programming. Semua ini tidak pernah di ajarkan di bangku sekolah maupun kuliah manapun. Secara perlahan mereka akan naik hirarki mereka sesuai dengan kemampuannya, tanpa menyombongkan dirinya – itulah para suhu dunia underground yang sebenarnya

From Speedy Wiki